Bilangan Oksidasi: Panduan Lengkap untuk Mengetahui Seluk-Beluknya : gonel.id

Halo teman-teman, kali ini kita akan membahas topik yang seringkali membingungkan para pelajar dan mahasiswa, yaitu bilangan oksidasi. Apa itu bilangan oksidasi dan bagaimana cara kita mengetahuinya? Mari kita bahas satu per satu.

1. Pengertian Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi merupakan sebuah konsep yang ditemukan oleh para ahli kimia untuk mengukur tingkat atom dalam senyawa kimia yang mengalami oksidasi dan reduksi. Secara sederhana, bilangan oksidasi dapat diartikan sebagai jumlah elektron yang terlibat dalam suatu reaksi kimia.

Dalam sebuah senyawa, setiap atom memiliki bilangan oksidasi masing-masing, yang menunjukkan sejauh mana atom tersebut kehilangan atau mendapatkan elektron dalam suatu reaksi. Bilangan oksidasi juga seringkali disebut dengan “nomor oksidasi” atau “derajat oksidasi”.

2. Bagaimana Menentukan Bilangan Oksidasi

Untuk menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam senyawa kimia, kita perlu mengacu pada beberapa aturan yang berlaku. Berikut ini adalah aturan-aturan yang perlu diperhatikan:

a. Bilangan Oksidasi Atom Bebas

Atom bebas (merujuk pada atom yang tidak berikatan dengan atom lain) memiliki bilangan oksidasi nol. Contohnya adalah atom oksigen murni (O2) atau atom hidrogen murni (H2).

b. Bilangan Oksidasi Atom Monatomi dalam Suatu Senyawa

Atom monatomi (merujuk pada atom yang tidak berikatan dengan atom lain dalam suatu senyawa) memiliki bilangan oksidasi yang sama dengan muatannya. Contohnya adalah atom Na+ yang memiliki bilangan oksidasi +1, atau atom Cl- yang memiliki bilangan oksidasi -1.

c. Bilangan Oksidasi Atom Poliatomi dalam Suatu Senyawa

Atom poliatomi (merujuk pada atom yang berikatan dengan atom lain dalam suatu senyawa) memiliki bilangan oksidasi yang dapat dihitung berdasarkan aturan sebagai berikut:

  • Atom oksigen memiliki bilangan oksidasi -2, kecuali dalam senyawa hidrogen peroksida (H2O2) dimana atom oksigen memiliki bilangan oksidasi -1.
  • Atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1, kecuali dalam senyawa logam hidrida dimana atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1 (contoh: LiH).
  • Atom logam alkali (Na, K, Cs, dan sebagainya) memiliki bilangan oksidasi +1, sedangkan atom logam alkali tanah (Mg, Ca, Sr, dan sebagainya) memiliki bilangan oksidasi +2.
  • Atom halogen (F, Cl, Br, I, dan sebagainya) memiliki bilangan oksidasi -1 dalam senyawa kecuali ketika berikatan dengan unsur yang lebih elektronegatif.
  • Atom unsur yang lebih elektronegatif dari halogen (seperti oksigen dan nitrogen) memiliki bilangan oksidasi negatif ketika berikatan dengan halogen.

3. Tabel Bilangan Oksidasi Beberapa Unsur Kimia

Berikut ini adalah tabel yang memuat bilangan oksidasi beberapa unsur kimia yang sering ditemukan dalam senyawa kimia:

Unsur Kimia Bilangan Oksidasi
Hidrogen +1 (kecuali dalam senyawa logam hidrida)
Oksigen -2 (kecuali dalam H2O2 dimana -1)
Fluor -1
Klor -1
Brom -1
Iod -1
Logam alkali (contoh: Na, K, Cs) +1
Logam alkali tanah (contoh: Mg, Ca, Sr) +2

4. FAQ: Pertanyaan-Pertanyaan Umum tentang Bilangan Oksidasi

1. Apakah bilangan oksidasi selalu positif?

Tidak. Bilangan oksidasi dapat positif, negatif, atau nol. Bilangan oksidasi positif menunjukkan bahwa atom tersebut kehilangan elektron dalam suatu reaksi, sedangkan bilangan oksidasi negatif menunjukkan bahwa atom tersebut mendapatkan elektron dalam suatu reaksi.

2. Mengapa kita perlu mengetahui bilangan oksidasi suatu atom dalam senyawa kimia?

Mengetahui bilangan oksidasi suatu atom dalam senyawa kimia sangat penting untuk memahami sifat-sifat senyawa tersebut. Bilangan oksidasi dapat memberikan informasi tentang reaktivitas senyawa, kemampuan senyawa untuk berinteraksi dengan senyawa lain, dan sifat-sifat fisis senyawa.

3. Apa perbedaan antara bilangan oksidasi dan muatan?

Bilangan oksidasi dan muatan seringkali disalahartikan sebagai konsep yang sama, padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Bilangan oksidasi menunjukkan sejauh mana atom tersebut kehilangan atau mendapatkan elektron dalam suatu reaksi, sedangkan muatan mengacu pada jumlah proton dan elektron yang ada pada sebuah atom atau ion.

4. Bagaimana cara menentukan bilangan oksidasi pada senyawa kompleks?

Menentukan bilangan oksidasi pada senyawa kompleks dapat dilakukan dengan cara mengacu pada aturan-aturan yang berlaku untuk menentukan bilangan oksidasi pada atom poliatomi dalam suatu senyawa. Namun, hal ini memerlukan pemahaman yang lebih dalam mengenai senyawa kompleks dan aturan-aturan yang berlaku untuk senyawa tersebut.

5. Apa hubungan antara bilangan oksidasi dan reaksi redoks?

Bilangan oksidasi dan reaksi redoks memiliki hubungan yang sangat erat. Reaksi redoks terjadi ketika terjadi perubahan bilangan oksidasi suatu senyawa atau atom dalam suatu senyawa. Dalam reaksi ini, atom atau senyawa yang kehilangan elektron disebut sebagai zat pengoksidasi (oksidan), sedangkan atom atau senyawa yang mendapatkan elektron disebut sebagai zat pereduksi (reduktor).

Demikianlah pembahasan mengenai bilangan oksidasi dalam kimia. Semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman yang ingin memahami konsep bilangan oksidasi dengan lebih baik. Terima kasih sudah membaca!

Sumber :